Tercatat sudah dalam sejarah, seorang remaja putri yang beriman, telah
bersekolah menuntut ilmu di SMKN 2 kota Bandung. Dan telah sampai 6 bulan dia
mengambil pelajaran dari masa sekolahnya.
Aku mengambil tekhnik kompetensi kejuruannya, TKJ (yang di akui sekolah
sih TKI/Tekhnik Komputer dan Infomatika). Asalnya sih ogah seklah di 2,
pengennya di 13. Tapi apa mau dikata, karna smkn 13 itu jauh, yaudah ke 2 aja.
Satu satu nya SMK Negeri yang paling deket dari rumah.
Dan karena hanya 2 tekhnik kompetensi yang ada, aku mengambil TKJ. Dan
pilihan ke dua nya yaitu mau tidak mau ya tekhnik mesin.
Setelah mengikuti berbagai macam Test yang menyebalkan. Ternyata aku
diterima di 2. Hm …. Sedikit senang rasanya. Kenapa sedikit senang? Karena yang
aku tau SMKNegeri yang satu ini menurut orang orang sekitar, sekolah yang elit
dan mahal pastinya. Nah yang bikin sedikit senangnya itu, menyediakan biayanya.
Setelah mengikuti MPLS, LDDT, LKS, dan lain lainnya yang sungguh Me – Nye – Bal
– Kan !!! Dan kenapa pula disitu itu, kita harus dibentak bentak ??? asa teu
kudu sangat lah. Seperti membuang buang tenaga. Memarahi orang demi duit. Ya
kan mereka marah marahin Kami pastinya di kasih duit. Huh menyebalkan sekali.
Mau mau nya aja.
Yaa.. setelah terbukti diterima dan bisa memulai melaksanakan
pembelajaran, ya diriku mulai melaksanakannya. Dan itu telah berjalan selama 6
bulan. Apa saja sih yang diriku dapatkan setelah belajar 6 bulan di smkn 2
ini??? Tepatnya di TKJ nya???
Jelas diriku mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, pengetahuan baru, info
info baru, perkembangan pendidikan, dan lain sebagainya. Dan pastinya bisa
mempunyai teman dan mempunyai guru. Salah satu syarat kita ingin pintar. Ya
HARUS ADA GURU atau orang yang membimbing.
Di TKJ itu ada 6 guru. Siapa saja ??? Pertama ada Bang Mus (nama
lengkapnya Mustofa Santosa), lalu ada Bang Irfan (nama lengkapnya Irfan Mundzir
Ramdhani), ada Bang Adi (nama lengkapnya Kresna Adi), lalu ada Pa Achdijat, lalu
ada Bu Wiwi, dan terakhir ada Pa Sukarna.
Yang sering masuk di kelas X TKJ 2, yaitu Bang Mus, Bang Adi, dan Bang
Irfan. Mereka guru guru yang unik, memiliki ciri khas tersendiri, sehingga
diantara mereka itu bisa dibedakan satu sama lainnya. Bang Mus itu guru
produktif yang sering cerita cerita, dan biasanya pakai bahasa sunda. Misal
cerita SEBLING. Cerita yang pernah gue denger, dan yang paling kocak diantara
yang lainnya. Terus Bang Mus ini baik hati lah (keliatannya heehehe… piss
bang),dan beliau ini guru yang paling banyak memberi tugas, tapi bisa disebut
tugas yang diberikan itu tinggal cari di internet, dan lain sebagainya. Dan
beliau juga ada kekurangannya, kalau dipanggil atau ditanya suka ngga di
denger, entah emang ngga kedengeran. Dan pasti beberapa menit kemudian baru
nanya lagi, “eh tadi mau ngomong apa??” dan beliau kadang kadang suka bergaya
ala pria lekong. Hahassiikk iik ….
Lalu Bang Irfan, guru produktif ini kalau tidak salah masih berumur 22
tahun. Dan masih bujang ternyata. Alumni smkn 2 juga, yang sebenarnya lulusan
TGM (Tekhnik Gambar Mesin), suka menjahili siswi siswi TKJ, dan suka bercerita
juga yang dibalik cerita itu ada maknanya. Dan juga suka ngisengin kami kami.
Ahaha kocak dah, dan beliau itu bisa disebut fasih dan lancar membaca Qur’an.
Merdu sekali suaranya, ahaha. Dan bang irfan itu tidak terlalu banyak dalam
memberi tugas. Tapi sekalinya memberi, membuat semuanya bingung. Dan belum
dipelajari semuanya. Dan banyak teman teman baik kakak kelas maupun se-angkatan
suka curhat ke bang Irf. Dan biasanya teman teman langsung mengikuti nasihat
bang Irf itu. Dan juga ada yang bikin kesel nih dari bang Irfan sendiri. Kalau
ditanya pastinya, jawabannnya itu ngga memuaskan. Seharusnya kan kalau kita
bertanya, dikasih tau jawabannya, atau dikasih tau caranya. Sedangkan bang Irf
ini jarang mau kasih tau caranya. Huuu….
Kalau bang Adi ini, ternyata selain jadi guru produktif, si luar beliau
menjadi penyiar Radio. Tepatnya Radio Alfa FM, di frekuensi hampir mau
terakhir. Katanya Bang Adi kalau lagi siaran suaranya imut imut gitu. Sayangnya
gue belum pernah dengerin. Lupa mulu, padahal udah sering diniatin. Terus bang
Adi ini, ternyata banyak sekali pengalamannya. Banyak cerita lucu dan aneh yang
pernah di alami bang Adi. Seru seru semua deh ceritanya. Dan ada kekurangannya
juga, kalau ada anak yang bertingkah saja sedikit, pasti di beri komentar. Dan
bikin seisi kelas berngakak, HAHA ! terus Bang Adi ini mengajarkan kami tentang
insting manusia, dan segala sesuatu yang dapat mengganggunya. Dan banyak hal
yang diberikan oleh bang Adi ini, dan biasa diberikan saat pertama masuk kelas.
Bang Adi ini sering memberikan cerita waktu pelajaran produktif, jadi kalau pas
produktif pertama bang adi, sampai jam istirahat bang adi bercerita cerita. Tapi
sepenuhnya bang Adi memberi materi di pelajaran KKPI. Dan di lab KKPI itu
pernah Bang Adi memfoto ruangan lab KKPi dan terlihat disitu ada bayangan
sesosok apaa gitu, gue kurang jelas ngeliatnya. Dan bang Adi ini memiliki ciri
khas lainnya, kalau ada sesuatu yang tidak baik biasanya dari mata bang Adi itu
keluar air mata. Dan itu terjadi secara tiba – tiba, keluar air mata bukan
karna menguap atau menangis, tetapi karna merasakan ada sesuatu hal negative
yang akan datang pada dirinya. Dan katanya waktu pertama dilahirin, mata bang
Adi ini, hampir semuanya ditutupi oleh warna hitam. Yang bagi orang orang biasa
ini merupakan sesuatu yang aneh, dan mungkin akan memberikan kelebihan terhadap
anak yang mendapatkannya, terus bang Adi ini suka bercerita mengenai perkembangan
Indonesia, dan membandingkannya dengan Negara lain. Pokoknya seru deh, kalau
bang Adi udah mulai cerita cerita. Terus ada kekurangannya juga, hampir sama
kayak bang Irf, kalau ditanya pasti ngga akan langsung memberikan jawabannya,
tetapi malah menyuruh browsing atau apalah, dan bilang jangan dikit dikit
tanya, gimana kalau orang yang kamu butuhin itu ngga ada. Ya padahal cuma
pertanyaan kecil, kalau gue ada di posisi bang Adi, gue mah kasih tau aja. Apa susahnyaaa
tinggal berbicara. Huuu….. terus kan kalau emang tujuannya baik sih, yaa ngga
harus segitunya juga, membantu orang yang kesusahan itu baik. Pokoknya gue ngga
suka aja sama orang yang ditanya tapi ngga mau jawab atau ngasih tau
jawabannya. Tapi hal ini tidak berlaku saat Ulangan atau Ujian. Wkkwkwkwkkwkwk.
(jangan Marah ya bang)
(jangan Marah ya bang)
Terus Pa Achdijat, pa Achdijat ini, menurut gue sih guru yang paling
enak kalau diajak bicara, tpai sayangnya gue belum pernah ngobrol sama Pa
Achdijat. Terus Pa Achdijat itu menurut gue guru yang palling baik, tapi ngga
tau juga menurut pandangan orang lain. Tapi beliau ini jarang bercerita, dan
jarang memberikan pelajaran di waktu produktif. Dan beliau sebagai wali kelas X
TKJ 1, bahkan hampir tidak pernah masuk dan memberi tugas langsung kepada
mereka. Ke kelas gue juga jarang sih, soalnya Pa Achdijat ini sering punya
urusan, dan biasa menitipkan tugas ke Guru Produktif yang lain.
Lalu Bu Wiwi, satu satunya guru wanita di TKJ. Bu Wiwi jarang
sekali masuk ke kelas kami kami. Dan
pernah untuk pertama kalinya ibu memberikan tugas ke kami semua, dan untuk yang
kedua kalinya ibu masuk dan men test kami dari hasil tugas yang sebelumnya
telah diberikan. Dan baru sekali bu Wiwi masuk dan memberikan sedikit materi,
yaitu materi untuk belajar Photoshop. Tapi sayangnya gue ngga kebagian, karena
gue waktu itu kebagian Perakitan, dari absen 1 – 20 belajar Photoshop, dan
sisanya perakitan bersama BM (bang Mus). Nah gue kan absen 34, jadi belajar
Photoshopnya bukan sama Bu Wiwi.
Terus yang terakhir ada Pa Sukarna. Pa Sukarna ini tidak pernah
memberikan materi di kelas. Paling paling waktu pertama kali kami masuk ke
ruang kuliah, beliau yang pertama kali memberikan materi, tetapi belum masuk ke
pengajaran, masih berbicara mengenai TKJ di SMKN 2 itu seperti apa. Beliau ini
sebenarnya memberikan pelajaran penuh di pelajaran DKKTI. Tapi secara
kebetulan, selama satu semester itu, hari Rabu sering sekali kebetulan libur.
Dan lagipula kami kedatangan PPL dari UPI. Jadi pelajaran DKKTI sementara yang
mengajar itu oleh PPL, bukan oleh Pa Sukarna. Pernah waktu itu hari Rabu tidak
libur, tetapi hari rabu waktu itu ada rapat khusus untuk orang tua TKJ. Dan Pa
Sukarna jadi tidak bisa memberikan pengajaran.
Terus, kita bahas guru mata pelajaran yang lain...
Wali kelas gue guru PAI, tetapi bagian Prakteknya, bukan bagian teori.
Walikelas gue itu Bu Sintalasmini, lalu guru PAI teori nya Pa Ajang. Bu Sinta
itu, ternyata guru yang suka humor juga, kan jarang guru wanita suka humor,
jadi suka seru kalau Ibu datang ke kelas dan memberikan pelajaran. Gue kadang
smsan sama ibu Sinta, ahaha. Ya paling mengenai sekolah, tidak pernah sampai
keluar dari hal itu. Terus Bu Sinta ini menurut gue guru yang baik.
Terus Pa Ajang, beliau mempunyai ciri khas yang unik, murid dimana ehh
mata beliau litany kemana. Entah karena apa. Tapi beliau ini, tidak pernah
langsung melihat mata anak anak kalau lagi menerangkan di depan kelas, biasanya
beliau melihat kebawah. Ahaha, kocak. Dan suka humor juga. Hehehe…
Terus guru PKn, guru PKN gue itu Bu Dewi, beliau menurut gue guru yang
bijak. Baliau suka melakukan 2 test, test lisan dan test tulis, tapi pas
rapotan nilai PKN gue Cuma 7,70 padahal waktu SMp nilai PKn gue jarang di bawah
9, paling paling 8 koma. Huhuhu.. sedih. Tapi ngga apa apa deh, gue nya aja
yang belum maksimal. Beliau guru yang baik, mengijinkan kami melakukan banyak
cara jika akan melakukan test lisan. Kami boleh sambil makan, atau sambil
dengerin lagu, dan berbagai macam lagi. Tapi tetap saja, kalau kita boleh diijinkan
melakukan apa saja saat menghafal, hasil kita juga harus oke dong. Hahaha ….
Lalu guru B. Indonesia. Ada beberapa murid yang mempunyai masalah dengan
ibu ini. Beliau itu bu Titik. Beliau guru yang bisa disebut galak dan sedikit
membuat kami deg deg an kalau sudah marah marah, beliau berbeda dari guru yang
lainnya. Kalau kita sedikit saja berbuat salah, sama saja kita melakukan
kesalahan yang besar bagi guru guru yang lainnya. Dan beliau aneh dalam cara
menilai. Misalnya kita diberikan tugas mengerjakan 25 soal Pilihan Ganda,
minggu depannya tugas kami di tanda tangan, lalu kami diminta membacakan satu
soal per siswa, sesuai dengan urutan absen. Jadi satu siswa cukup membacakan
satu soal saja, beserta jawabannya apa. Dan jika kita salah, kita sudah mendapatkan
nilai NOL untuk tugas itu, dan jika benar mendapatkan nilai 8. Waduuhh, betapa
fatalnya kalau kita salah saja dalam menyebutkan jawaban. Coba aja bayangkan,
sekali jawab salah, kita mendapatkan nilai NOL. Hiii…. Dan kalau tidak mengerjakan tugas, beliau langsung
memberikan kresss atau di “X”. artinya si murid tidak dapat melakukan perbaikan
untuk nilai ini, dan dia sudah mencari masalah dengan beliau. Kasiaann … untung
aja gue belum pernah di X, tapi gue pernah dapet nilai NOL bray. Dan di rapot gue
Cuma dapet nilai 7,00 parah bangetlah. Gue seumur umur B. Indonesia paling
paling 7,… kalau dibulatkan bisa jadi 8. Lah kalau 7,00 dibulatkan juga tetep
aja 7. Dan seumur umur juga, gue pernah dapetin nilai 8 b.indonesia di rapot
waktu kelas 9. Kasian banget gue.. Gue itu kan orang Indonesia, tapi kok di
pelajaran B.indo gue payah banget lah aslinyaa…terus
Terus guru B. Inggris. Guru paling Friendly
bagi gue. Beliau itu Bu Dewi (beda sama guru PKN yaa nama belakangnya),
beliau tidak pelit nilai seperti guru guru yang di atas *hehe..*. nilai modul
gue aja 9 semua. Haduuh baru pertama kali nilai b. inggris gue segitu. Tapi
waktu UTS nilai b. inggris gue 7 dongg… malu maluin, selama gue si SD atau di
SMP nilai b. inggris gue standar aja. Paling paling waktu kelas 8 gue pernah
dapet nilai b.inggris di bawah 7 gatau dibawah 6. Payah banget gue b.inggrisnya
waktu kelas 8 semester 1. Tapi udah rada mendingan waktu semester 2. Dan
meningkat lagi pas kelas 9. Habis gurunya friendly banget sama kayak bu Dewi,
hehehe.. jadi semangat kalau belajar b. inggris. Ahahaha. Terus gue sama bu
Dewi suka nongkrong di Lab Hardware *hehe* tapi sekarang udah jarang lagi.
Soalnya computer yang ada di lab hardware passwordnya diganti sama Pa Karna.
Ahh ngga asikkk…!!!!
Terus ada guru Olahraga, Pa Rohendi. Beliau ini guru Olahraga yang
sangat menilai anak anak nya dari akhlaknya, untuk yang lainnya itu nomer 2 dan
selanjutnya. Sekalli kita menunjukkan akhlak jelek kita,beliau langsung
memberikan nilai 5. Haduuuhh berbahaya, harus bener bener jaga sikap. Seperti
yang pernah beliau utarakan lewat SMS tadi Sore, kata beliau,
“Bapak akan menghargai siswa yang memperlihatkan sikap yang baik.
Perlihatkan sikap yang baik di semester 2 nanti. Mudah mudahan di kelas XI
masih dengan Bapak.”
Wowww sangat menyentuh *lebe* kan .. ?!! ya jadi begitu caranya beliau
menilai anak anaknya. Cara beliau memberikan nilai praktek, kalau bagus dikasih
8, kalau kurang atau jelek dikasih 7 atau kemungkinan 6. Beliau pernah berkata tidak akan sampai
memberikan nilai diatas 8, atau sampai 9 laah kata lainnya mah.
Terus, pelajaran Metematika. Beliau itu Bu Susi. Beliau guru yang baik,
tapi sedikit racing kalau lagi
nerangin. Dan kadang jadi riweuh lah
Sundanese nya mah. Dan suka ribet, dan blablabla. Tapi lumayan enak juga. Kalau
menerangkan gue sering bisa menangkapnya. Taoi kalau gue lagi konsen, kalau
ngga yaa paling paling gue ngga ngerti. Dan cara Bu Susi menilai normal normal
saja, sesuai dengan kemampuan anak anaknya, tetapi kalau terlalu rendah, oleh
beliau suka ditambah nilainya. Kan kasian kalau terlalu bawah. Misal 4 jadi 5,
atau 5.5 jadi 6, dan lain lain lah. Banyak cara cara guru untuk menilai
kemampuan anak anaknya.
Lalu pelajaran KWU (kewirausahaan). Ibu ini bernama Bu Cicin. Bisa
disebut guru yang baik, dan tulisan beliau itu sangat Indah sampai sulit
dibaca. Ehehe.. piss bu. Beliau juga sedikit racing dalam menerangkan. Tapi ternyata untuk beberapa waktu kami
diajar KWU oleh Bang Mahdi. Guru PPL dari UPI. Beliau sangat baik, dan
bijaksana. Seperti waktu itu, saat mau UTS kami diberikan kisi kisi soalnya,
dan boleh melihat ke buku jawabannya. Gimana ngga baik cobbaa??? Dan kalau lagi
ngasih materi seru deh! Bikin semangat, apalagi pas bagian presentasi. Bener
bener dah. Terus suka ngasih hadiah kalau ada siswa yang nilainya sempurna, dan
saat terakhir mengajar beliau memberi kue dari ***** (tidak boleh menyebutkan
merk), untuk satu kelas. Betapa sedih kami semua, selain tidak akan diajar lagi
oleh bang Mahdi, kita tidak akan seru seruan lagi, tidak kalau ulangan tidak
akan dapete soalnya lagi, tidak bisa melihat ke buku dan lain lain. Huhuuhu…
sedih
Terus pelajaran Fisika, emhh…. Beliau itu Bu Rara. Beliau kalau
menerangkan Racing banget, jadi yang
ketangkep Cuma sedikit. Dan banyak teman teman yang tidak mengerti. Hm… dan bu
Rara ini kalau lagi berbicara juga suka cepet, dan sering membicarakan tentang
anaknya, dan termasuk guru yang baik. *tidak ada guru yang tak baik yaa*. Lalu
caranya beliau memberi nilai juga berbeda. Menggunakan skala beliau ini.
Misalkan nilai 0 – 3 di kasih nilai 45, kalau 4 – 6 dikasih nilai 65, kalau 7 –
9 dikasih nilai 7.5 atau lebih. Jadi yaa begitu lah. Ibu juga selalu
memperhatikan anak anaknya juga, karena ibu sedang mencari dan membedakan mana
anak yang rajin dan anak yang pintar, jadi usahakan jadilah anak yang rajin.
Lumayan nilai bisa ditambah. Dan tidak akan melaksanakan ulangan harian kalau
kita kita nya dianggap sudah paham dan mengerti.
Lalu pelajaran Kimia. Beliau yaitu Bu Nia. Beliau suaranya pelann dan
lembut, jadi kalau sedang mengajar banyak teman teman yang kelihatan tidak
memperhatikan dan tidak bersemangat. Ibu menilai anak anaknya selain dari
kemampuan bidang studynya juga dari keaktifannya. Dan beliau kelihatannya,
termasuk guru yang pundungan sundanese
nya mah. Tapi beliau termasuk guru yang
baik dan murah senyum. Berbeda dengan guru B. Indo yang mau segimana
ramahnya kita, tidak pernah senyum *menurut pengalaman gue,ehehe*. Dan beliau
juga menilai teori segimana kemampuannya kita. Dan jika salah sedikit saja
dalam penulisan lambang unsur, nilai kita sudah berkurang dan nomor tersebut
kita salah. Jadi harus diperhatikan juga nihh. Berbahaya, diperlukan ketelitian
yang lebih.
Lalu mata pelajaran Seni Budaya, beliau adalah guru yang cantik, menurut
gue beliau adalah guru yang paling cantik, murah senyum, dan suka sedikit
humor. Dan friendly juga, pastinya.
Beliau tidak hanya mengajar Senbud tetapi juga mengajar matematika. Beliau guru
yang baik dan tidak pelit nilai. Menilai dari akhlak anak anaknya juga.
Lalu yang terakhir ada guru PLH. Hemm… beliau ini Bu Sri. Beliau guru
yang sedikit friendly dan terlalu
jujur, gue tidak akan memberikan contohnya. Beliau menilai anak anak selain
dari potokopi agenda siswa, juga dari nilai akhlak, dan dari nilai prakteknya.
Kalau beliau memberikan materi, pasti yang membosankan, dan selalu bikin
ngantuk, dan tidak bersemangat, karna tanggung sekali. Setelah jum’atan beliau
masuk untuk mengajar. Mengajar disaat kami ingin pulang. Bukan berarti tidak
senang dengan gurunya, tetapi waktunya itu yang membuat gue dan kawan kawan
bête… yang biasanya guru guru lain bertanya “mengerti??” beliau berbeda, yaitu
“ngartoss??” ahahha. Dan gayanya ibu itu unik, hahhaaha!!
Ya dan Alhamdulillah gue untuk semester satu ini meraih Juara Umum di
TKJ. Dan mudah mudahan masih bisa dipertahankan sampai gue lulus, aamiinn …
Tapi sedihnya, ngga ada tuh temen temen di kelas maupun seluruh TKJ
termasuk guru gurunya yang bilang selamat. Haduuh sedih. Tapi peduli amat
ketang, yang penting gue berhasil untuk semester 1. Tapi gue takut. Gue takut
gue tidak bisa mempertahankannya dan mengecewakan orangtua dan walikelas gue.
Jadi diminta saja do’a nya okeh. Makasih juga buat yang udah bilang
“selamat” gue do’ain semoga kalian bisa menggantikan posisi gue okeh??? Gue
yakin kalian bisa, berbeda dengan orang yang tidak pernag memperhatikan
temannya.
Jadi selamat berjuang dan SALAM SUKSES dari gue. Semoga bermanfaat okeh
!!! terimakasih buat guru guru yang gue sebutkan di atas. Jasamu Tak Akan
Kulupakan. Tapi maaf aja ya Bu/Pak kalau misalkan muridmu ini kena Amnesia. Hehe …
Cukup sudah sampe disini okey ..
Salam, :*
0 Pandangan:
Posting Komentar