Kalau kita mau ngulik dan menyelidiki Al - Qur'an ada beberapa fakta nih tentang, "Berbakti Pada Orangtua" :
Al - Qur'an menggunakan istilah ihsaana (yang menunujukkan kewajiban anak berbakti kepada orangtua nya)
Dalan QS. Al - Isra (17) : 23, "wa bil waalidaini ihsaana (dan berbuat baiklah kepada ibu bapak)"
Al Qur'an menggunakan kata ihsaana sebanyak 6 kali, 5 dinataranya dalam konteks berbakti kepada ibu-bapak, yaitu : QS. Al-Baqarah(2) : 83, QS. An - Nisaa(4) : 36, QS. Al. An'am(6) : 151, QS. Al - Israa' (17) : 23, QS. Al Ahqaff(46) : 15
Sekarang ada pertannyaan nya,
1. BAGAIMANA CARA BERBAKTI KEPADA ORANGTUA?
2. BAGAIMANA BALASAN BEBAKTI KEPADA ORANGTUA?
3. BAGAIMANA AKIBATNYA JIKA KITA DURHAKA KEPADA ORANGTUA?
4. BAGAIMANA BERBAKTI KEPADA ORANGTUA YANG TELAH WAFAT?
JAWABANNYA ADDALAAHH ....
(jeng jeng .. !!!)
NO. 1
Kita harus bisa menjadi anak yang baik, dan bisa menyenangkan hati orangtua.
Karna, kalau kita sudah menjadi orantua, kita akan memiliki anak yang berbakti pula.
"berbaktilah kepada kedua orangtua kalian, niscaya anak anak kalian pun akan berbakti pada kalian" (H.R. Thabrani dan Hakim).
CARANYA :
1. Bertutur kata yang lembut, santun, dan tidak menyakiti dengan sikap dan perbuatan.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
2. Mendo'akannya dan dan melindungi dengan penuh ketulusan
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". .(QS. Al Israa’ (17) : 24)
3. Mengikuti perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Alloh.
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 8)
Berikut ada kisah teladan, pada zaman Rasul :
KISAH TELADAN 1
Kisah ini diceritakan oleh Ali bin Abi Thalib
Abdullah bin Salam mengalami sakit keras dan hampir menemui ajalnya. Akan tetapi ketika Rasululloh meminta Abdullah membaca dua kaliamah syahadah sampai 3 kali. Abudullah tidak menirukan ucapan Rasul tersebut. Padahal kata isterinya Abdullah bin Salam ini, sejak menikah belum pernah meninggalkan sholat berjamaah bersama Rasululloh dan setiap hari selalu bersedekah, tetapi ibunya tidak meridhai dia.
Ibunya bercerita kalau ternyata anaknya (Abdulullah bin Salam) telah memukul dan mengusir Ibunya dati rumahnya hanya lantaran begitu cintanya pada isterinya. Dia mencampakkan da mendurhakai ibunya.
kemudian Rasulullah bersabda :
"Wahai kaum muslimin, perhatikanlah bahwa barang siapa tidak berbakti kepada Ibunya, niscaya ia mati tanpa berbekal syahadat (IMAN)"
KISAH TELADAN 2
Sayyidina Ali Zainal adalah salah satu contoh sholih terdahulu yang sangat berbakti kepada orantua nya. Sampai sampai sahabat berkata kepadanya, "Engkai adalah seorang yagn paling berbakti kepada ibumu. Tapi mengapa kami tidak pernah melihat engkau makan bersama dengannya?"
Beliau menjawab, "Ya, karena aku khawatir tanganku mendahului mengambil makan yang telah dilihat dan hendak dirasakannya, sehingga aku pun mendurhakainya. "subhanallah smapai seperti itu hati hati nya Ali Zainal Abidin dalam menjaga adab kepada orang tuanya.
KISAH TELADAN 3
Nabi Ismail, putra Nabi Ibrahim a.s adalah seorang yagn sangat berbakti kepada orangtua nya. Ketika mencapai umur 13 tahun, ayahnya berkata, "Wahi anakku, sesungguhnya dalm tidurku, aku bermimipi menyembelihmu. Coba pikirkan bagaimana pendapatmu!" Ia menjawab, "Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Alloh ayah akan mendapatkanku termasuk orang-orang yang shobar." (QS. Ash Shaffat : 102)
Kita wajib mengikuti perintah orang tua sepanjang tidak melanggar perintah Alloh SWT.
NAH YANG SEKARANG ADALAH JAWABAN UNTUKPERTANYAAN YANG KE DUA:
Keistimewaan berbakti kepada Orangtua :
Perintah ihsan (baik) pada orang tua dalam Al Qur’an langsung setelah perintah beribadah kepada Alloh atau larangan mempersekutukan Alloh (QS. Al Baqoroh:83, Al An’am:151)
§Alloh mewajibkan kita untuk ihsan kepada orang tua (QS. Al Ankabut:8 Al Ahqaf:15)
§Alloh meletakkan perintah terima kasih kepada orang tua setelah terima kasih kepada Alloh. (QS. Luqman:14)
§
§Rosullulloh, meletakkan bakti kepada orang tua sebagai amalan terbaik kedua setelah sholat tepat waktu. “Dari Abdurrahman bin Mas’ud r.a ia berkata, “Saya bertanya kepada Nabi saw ’Amal apa yang paling disukai oleh Alloh Ta’ala?’ Beliau menjawab: sholat pada waktunya. ‘ saya bertanya lagi: ‘kemudian apa? ‘ beliau menjawab; ‘Berbuat baiklah pada orang tua,’saya bertanya lagi; ‘kemudian apa? ‘Beliau menjawab; ‘Berjuang (Berjihad) di jalan Alloh.”
NAH SEKARANG JAWABAN UNTUK JAWABAN YANG KE TIGA :
§Rosullulloh, meletakkan durhaka kepada orang tua sebagai dosa besar kedua setelah syirik.
§ “Dari Abdullah bin ‘Amr r.a bin Al ‘Ash r.a dari Nabi SAW, beliau bersabda; ‘Dosa-dosa besar adalah menyekutukan Alloh, mendurhakai orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
§Dalam hadits Mutafaqun ‘alaih. Rosululloh Saw meletakkan durhaka kepada orang tua (‘uququl walidain) sebagai dosa terbesar kedua setelah syirik kepada Alloh SWT.
§“Rosululloh saw mengaitkan keridhoan dan kemarahan Alloh swt dengan keridhoan dan kemarahan orang tua.” (H.R. Tirmidzi)
ÒTidak ada sesuatu yg menggembirakan ayah dan ibu dari seorang anaknya, melainkan anaknya dapat menyenangkan hati, berbakti, taat, sopan-santun, dan cerdas.
ÒBegitu pula sebaliknya tidak ada yg lebih menyedihkan hati kedua orang tua apabila melihat anaknya yang durhaka, pembangkang, tidak sopan, lagi bodoh.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(QS. Luqman (31) : 14)
SEKARANG JAWABAN UNTUK JAWABAN YANG KE EMPAT
ÒAbu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a berkata, ketika kami sedang duduk bersama Rosululloh saw, tiba-tiba datang seorang laik-laki dari suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rosululloh, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” beliau bersabda, “Ya, yaitu mendo’akan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban didalam sahihnya)
CARA CARA NYA ADALAH .....
1. MENDO'AKANNYA
2. MENUNAIKAN JANJINYA
3. SILATURRAHIM
KALAU BEGITU, KITA LANGSUNG SAJA KE KESIMPULANNYA
- Mendoakan ibu dan bapak
- Membantu pekerjaan rumah supaya bisa meringankan beban orang tua
- Mengikuti keinginan orang tua selama keinginannya tidak bertentangan dg perintah Alloh
- Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut
- Membantu dengan harta
- Merawat serta memelihara serta menyenangkan hati ibu-bapak
- Tidak menyakiti perasaan, hati, dan badan ibu-bapak
- Jika ortu sudah meninggal, kewajiban kita mendoakannya, menunaikan janjinya, dan menjaga silaturrahim dg teman2 atau saudara ortu kita.
DO'A
ÒYa Alloh Yang Maha Agung….
ÒAmpuni jika hati ini penuh dg kedengkian kpd saudara kami yang beriman
ÒAmpuni jika hati kami penuh dg kebencian dan kedendaman khususnya kpd ibu bapak kami
ÒAmpuni jika hati ini kotor kpd keduanya
ÒAmpuni jika perilaku kami menyakiti hatinya…
ÒYa Alloh, berikan kekuatan dan kemampuan kepada kami untuk membahagiakan keduanya, bahagiakan keduanya di sisa umurnya ini Ya Alloh,
ÒBerikan kesehatan lahir dan bathinnya Ya Alloh, jangan biarkan satu penyakitpun menggerogotinya.
ÒBerikan kelapangan dan keluasan rizki kepadanya untuk bekal ibadah kepada-Mu Ya Alloh
Duhai Alloh… Yang Maha Agung Yang
Maha Pengampun
Golongkan orang tua kami menjadi
orang tua yang Engkau ampuni seluruh dosanya
Muliakan
dengan ketaatan sepanjang hayatnya
Jadikan
akhir hayatnya menjadi khusnul khotimah
Jauhkan dari
azab kubur Ya Alloh
Jadikan
mereka menjadi ahli surga.
Alangkah
pedihnya orang tua kita yang memiliki anak durhaka jauh dari agama…tidak tahu
bagaimana mengurus mayat bapak ibunya, yg tahu hanyalah berebut harta warisan
dan saling menyakiti dengan sesama saudara…
Kenanglah
ketika bapak ibu kita diusung dari rumah kita menuju tempat kuburan dan liang
lahat yang telah disediakan
Kenanglah
ketika tidak ada satupun yang dibawa..rumah, harta, pangkat dan jabatan yang
mati-matian dibela
Kenanglah
ketika masuk liang lahat tidak ada yang mau menemani
Kenanglah
ketika tanah mulai menimbun jasad bapa ibu kita, hanya kain kafan yg membalut
dan nisan di atas kubur
Berakhirlah
hidup bapak ibu kita didunia
Jangan
mereka kecewa telah melahirkan kami Ya Alloh
Golongkan
kami termasuk anak yang tahu balas budi
Berilah
kemampuan bagi kami membahagiakannya dan menjadi jalan keselamatan di dunia dan
akhirat ibu-bapak kami
Robbighfirlii
wali waalidayya warhamhumaa kamaa robbayanii shogiiroo…
Di kutip dari hasil presentasi guru PAI dengan perubahannya (prsentasi
untuk tambahan imtaq)
Yaang dibuat oleh : Ust. Sholahudin Sanusi
asyiiikkkk....
BalasHapuseng baguslah postingan'y mh!!
mmm.... seratus jemopol untukmu :)
terimakasih terimakasih !!!
BalasHapus:*
nyesek lah ke hatii ;*) janji ah bakalan berbakti ke orangtua
BalasHapus#nyadar
follback dan comment
BalasHapusanggaeducasi.blogspot.com