23.9.13

"aktivitas menilai orang (taqwim) bukanlah hal yang tabu dalam Islam. Malah sebaliknya, Islam telah memberikan arahan bagaimana caranya men-taqwim yang dibenarkan oleh syariat. Upaya taqwim merupakan ikhtiar manusia untuk memilih manusia yang terbaik diantara sekumpulan manusia yang baik. Ia tidak ditujukan untuk men-judge seseorang dalam konotasi negatif. Ia tidak ditujukan untuk merendahkan dan meremehkan orang lain. Upaya taqwim lebih ditujukan untuk memilih orang yang tepat untuk menerima suatu amanah berdasarkan tingkat kapasitasnya, kemampuannya, daya juangnya, daya tahannya, nalarnya, istiqomahnya dan kesabarannya. Upaya taqwim lebih ditujukan untuk memilih orang yang cocok memikul beban dakwah yang semakin berat. Upaya taqwim lebih ditujukan untuk menunjuk orang yang tepat menerima tongkat estafet aktivitas dakwah."

Ilmu tidak selamanya cukup, dengan ketidak cukupan itu amalkan dulu yg bisa diamalkan. Jika tidak lewat lisan, lewat tulisan.

Dan apakah menyampaikan sesuatu yg benar adanya, sesuai contoh itu salah? LA !
Rosulilloh SAW bersabda :
"barang siapa menyampaikan 1 ilmu saja dan ada org yg mengamalkan maka walaupun yg menyampaikan nya sudah tiada, dia akan tetap memperoleh pahala"

"Barangsiapa menunjukkan orang lain pada kebaikan maka pahalanya sama dengan orang yang melakukannya" HR.MUSLIM

Salah kah INGIN MEMBERI TAU dengaan berbagi Fiqih kepada teman nya walau tdk secara langsung?

Teman yg baik akan merangkul temannya yg sedang tdk dalam ketentuan. Jika itu benar kenapa tidak mau menerima kesalahan yg dibuat ? Malah merasa terhina bukan berterimakasih telah diingatkan utk kebaikan?

HEY !
"manusia itu mengikut agama kawannya. Maka hendaklah diperhatikan siapa yg hendak dijadikan sebagai kawannya" HR. TIRMIDZI

kita ingin jd orang baik? Carilah atau jadikanlah atau bawalah TEMAN KITA ke orientasi yg BAIK.

DAN SATU LAGI.
Jadi lah org yg rendah hati !!!
"Sifat rendah hato yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu YANG DATANGNYA DARI SIAPAPUN!" (Fudlail bin Iyadl)

Jangan pernah menilai dakwah itu menyindir.

masyAlloh,
masih sering kasih penjelasan yg inshAlloh benar sesuai syariat masih nggamau ngerti? tau itu sudah jelas ya terima.
tau belum mampu ya dengarkan. Masih aja salah? kurang tepat? berbagi yang seharusnya dibagi masih salah?

wajar da yang biasa diliat yg macem macem.

"BANYAK MELIHAT HAL HAL YANG DIHARAMKAN MENGAKIBATKAN PENGETAHUAN TERHADAP KEBENARAN LENYAP DALAM HATI" [Ibrahim bin Adham]

kita niat nya memberi nasihat baik, tapi malah di elak? banyak tolakan dan alasan dari onggok onggok jiwa yg lemah bagiNya?

sesuai dengan firman Alloh,
"Sesungguhnya engkau (wahai
kekasihku Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai; Tetapi Allahlah yang memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki" [al-Qashash: 56]

Jika kewajiban kita untuk menuntun/memberi tahu kepada kebaikan itu selesai. Hidayah mutlak hanya kuasa Alloh swt, tiada kuasa kita utk mengambilnya karena tak terjamin jg utk kita.
Masalah penentangan/penolakan/kekerasan dari umat nya kepada Rasululloh solallohu alaihi wassallam pun begitu dalam titihan menjalani kewajibannya.
Diantara yang benar pasti ada yg tidak menerima atau mengelak. Itu lah cobaan nyata dari Alloh untuk hamba nya yg mencoba di jalan kebajikan.

Masih mau mengelak atas Firman Alloh dan As Sunah?
"Bahwa isi Alquran di imani oleh umat Islam sebagai 100 % wahyu Allah yang didiktekan/di imlakan kepada nabi
Muhammad secara langsung oleh Allah atau lewat malaikat Jibril dengan kalimat demi kalimat, kata demi kata sampai ke titik komanya, sehingga isi Alquran tersebut sama sekali bebas dari buah pikiran dan karangan manusia, termasuk Nabi Muhammad sendiri."

Jika ada yang sudah menuntun apa yg mesti dilakukan? Masih merasa benar di atas pengelakan?
"Jangan pernah kamu merasa benar, tapi kamu juga harus menerima kebenaran dari siapapun sebagai tanda taat dalam mengerjakan kebenaran dan sifat rendah hati" [Fudlail bin Iyadl]

Masih mau angkuh rekan rekan fillah??

Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang- orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)

“Maukah kamu aku beritahu tentang
penduduk neraka? Mereka semua adalah
orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan
sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no.91)


Sekarang,
Bagaimana jika orang tersebut masih keras dan susah untuk diberi keterangan?

Next Step,
Jiwa manusia penuh pengelakan. Suka sulit menerima suatu kebenaran [yang masalah ini patut dipertanyakan utk hamba tsb].

Kebenaran dan Hidayah hanya datang dari Alloh. Dan menyampaikan seperti sifat Rosul lah yang menjadi contoh panutan untuk kita. Dan kita harus melaksanakannya.

Rosul pun selama masa masa penyampaian banyak sekaliii kesulitannya. Dimana harus menghadapi orang orang keras, seperti orang orang Kafir yang selalu mengelak dengan segala keterangan yg diberikan oleh Rosul.

Ini puncak perjuangan, dimana kita akan ditentang, dihujat, dihina, dicaci, disebut pembual bahkan gila oleh orang orang yg selalu dalam penolakan.
Apa arti dewasa itu?
APA YANG TAU SESUATU, SERING MELAKUKAN SESUATU YANG BINATANG PUN BISA TANPA PERLU BELAJAR?

ASTAGHFIRULLOH.

Dewasa itu dimana kita terbuka dan menerima berbagai macam kebenaran yang diyakini sumber nya jelas sesuai syariat. Bisa menyeimbang kan ego di hati. Bukan meng kekeuh kan ego dalam hati.

Bukan berarti kita MERASA BENAR, yg padahal perkara lain tsb yg sesuai juntrungannya sudah ada yg menentukan dalam dalil.
Apa yg menurut kita baik blm tentu menurut Alloh itu baik juga. Coba untuk menerima. Agar sebaik baiknya ridho Alloh pun selalu siap diterima oleh jiwa kita.
Bukan jadi angkuh. Apa itu jiwa seorang hamba yang beriman dan bertauhid?
Seperti ini hasil dari belajar PAI di BAB IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH?

Astaghfirulloh.
Apa kita mau mendustakan Al Quran?
Apa dengan mengetahui teman lebih unggul, iri dan dengki menjadi di hati?

MasyAlloh

Nah gimana tuh?
Daripada mencipta debat dan membuat diri sama sama ikut ANGKUH,

"Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian(perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda"

"Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan
sesuatu yang tidak berguna"

Sebaiknya kita meninggalkan perdebatan itu, sekalipun benar. Dan daripada kita terus"an debat dan orang tsb yg masih saja keras, lebih baik kita meninggalkan sesuatu yg tidak jelas lg kepentingannya utk apa.

Kurangi lah melakukan sesuatu yg percuma, ada yg lbh baik dari menonton tv, ada yg lbh baik dari bernyanyi dan mendengarkan lagu yg jauh dariNya, ada yg lbh baik dari menonton yang haram, ada yg lebih baik dari merasa benar tanpa mau menerima kebenaran yg lain. Ada yg lbh baik dari pacaran yg tidak pcrn pun bisa mendekati zina apalagi pcrn? yg tiap hari mainannya godain wanita dan berperilaku sambil membayangkan sesuatu yg jelas haram nya. Baik berupa gambar atau yg menggambarkan utk itu.

SEKALI LAGI,
LEBIH BAIK DIAM DEH YA.
Pembenci pasti ada. Pandanglah diri apa sudah pantas mengelak yg pasti?

Jadi, untuk para aktivis aktivis Islam muda jangan nyerah yah #HAMASAH !

Terus ada di dalam perjuangan dalam menuju kematian yang baik atau mati syahid. InshAlloh. Wallohu a'lam bisshowwab 

Semoga bermanfaat Yaa akhi yaa ukhti
 

wassalam :)

0 Pandangan:

Posting Komentar